Semuanya adalah takdir hanya saja ia berkamuflase menjadi sebuah kebetulan. Kebetulan-kebetulan yang terjadi merangkai sebuah kisah bernama kehidupan. Lalu satu waktu, ada sebuah kebetulan yang mulai masuk dalam kehidupanku dan mewarnai hariku. Biru warnanya. Warna yang sedari dulu aku kagumi.
Waktu itu..
Waktu itu..
Eh ekspresi apa itu? kaget? senang? lega? atau biasa saja? ah, kamu pintar menyembunyikannya dariku. Atau aku yang tidak bisa membacanya? Yang jelas, kamu pasti sudah bisa menebak ekspresiku.
Kamu harus tahu...
Kamu harus tahu...
Oh ya, kamu tahu tidak? aku suka sekali yang manis-manis.
No comments:
Post a Comment