Persiapan untuk mendaki gunung Argopuro secara umum tidak berbeda jauh dengan pendakian gunung yang lain yang ada di Indonesia. Namun terdapat beberapa catatan khusus dari pengalaman ute kemarin. Pasalnya, gunung Argopuro ini memiliki jalur pendakian yang panjang, yaitu lebih dari 40 km ! Yuk simak apa aja catatan khusus untuk pendakian Argopuro versi Ute!
1. Suplemen Makanan
Biasanya ute jarang membawa suplemen ketika mendaki gunung. Nah berhubung waktu itu, ute mendaki Argopuro, maka ute putuskan untuk membawa multivitamin Imboost . Alhamdulillah, selama pendakian tubuh ute fit salah satunya karena meminum suplemen ini satu tablet / hari. Teman-teman bisa membeli Imboost di apotek atau di Indomart/Alfamart juga jual kok xixixi
Imboost |
2. Minuman Isotonik
Since pendakian adalah kegiatan yang cukup menguras tenaga maka minuman isotonik itu menjadi sangat penting loh teman-teman. Terlebih lagi, untuk gunung dengan jalur pendakian yang tidak cukup ditempuh dalam satu hari. Minuman isotonik yang ute bawa itu dalam bentuk sachet. Why? karena lebih ringan sih dibanding harus membawa 5 botol Pocari Sweat sekalipun yang paling cilik wkwkwk. Kita kalkulasikan ya :
1 Botol Pocari Sweat paling mini / hari : 250 ml ~ 250 gr
Lama waktu pendakian : 5 hari
Total : 5 x 250 gr = 1250 gram atau 1.25 kg!
Kemasan sachet : 15 gr x 5 = 75 gr only!
Pocari Sweat dalam kemasan sachet |
Selain reduce weight, Pocari Sweat dalam kemasan sachet juga paling praktis dibawa loh. Cara membuatnya juga gampang yaitu dengan melarutkan pocari sachet dalam 200 ml air (nambah rasa-rasa loh, tau kan ya tidak semua air yang digunung itu ada manis-manisnya wkwk).
3. Pelembab Bibir
Kekurangan cairan ditambah teriknya matahari di gunung bisa membuat bibir ini pecah-pecah gengs. Nah untuk mengatasi hal ini, temen-temen bisa pake pelembab bibir supaya tidak terlalu parah. Bentuknya bisa macem-macem sih, ada lip balm, petroleum jelly atau bahkan madu juga bisa digunakan sebagai pelembab bibir. So, nda usah malu ya terutama yang laki-laki untuk melembabkan bibir kalian. Kalo udah kering, pecah-pecah, ngelopek, yang perih siapa yakan? wkwkwk
Petroleum Jelly |
Lip Balm |
Madu |
4. Pakaian Quick Dry
Untuk mendaki gunung yang membutuhkan waktu perjalanan lebih dari 3 hari, tidak perlu membawa pakaian yang terlalu banyak. Hal tersebut hanya akan menambah beban keril kalian. Solusinya adalah menyiapkan pakaian quick dry yang ringan. Pakaian dengan bahan quick dry bisa digunakan berulang kali karena cepat kering kalopun kebasahan jadi bisa lebih hemat pakaian gengs :v
5. Perban Elastis
Oh ya, pas ute mendaki gunung Argopuro 28 Juni - 2 Juli 2018, ute sempat mengalami cidera lutut :v akibat kesalahan dalam teknik berjalan. Ute lebih banyak menggunakan kaki kanan alhasil sendi di lutut bagian kanan meradang. Sakit banget :(
Syukurnya, teman setim ute ada yang membawa perban elastis untuk membalut lutut ute. Dan violaaa.. setelah dibalut dengan perban tersebut, ute bisa berjalan sedikit lebih normal :v . Awalnya kek suster ngesot wkwkwkwkwk
6. Sun Protector Factor / Sunblock / Sunscreen
Gunung Argopuro tidak seperti gunung-gunung di Jawa Barat yang relatif rimbun dengan pepohonan. Sebaliknya, Argopuro sangat terik pada siang hari terlebih lagi ketika melewati sabana. Hal tersebut dapat menimbulkan efek sunburn. Untuk mengatasi efek sunburn pada kulit, kalian bisa mengaplikasikan sunblock sebelum melakukan pendakian dengan minimal spf 50++ .
7. Logistik "Ultra Light"
Saat ini, konsep ultralight sedang menjadi topik hangat dimana para backpacker berusaha untuk memperkecil beban yang dibawa tanpa menghilangkan aspek safety. Umumnya, konsep ultralight di terapkan untuk gear yang digunakan oleh para backpacker. Padahal, makanan juga merupakan salah satu penyumbang beban terberat.
Nah berhubung Argopuro menuntut kita untut berjalan lebih jauh dari biasanya maka logistik yang dibawa pun sebisa mungkin dalam jumlah yang cukup dengan berat yang seminimal mungkin. Lalu bagaimana caranya? Yup, membawa logistik "ultralight" solusinya :v
1. Membawa dendeng kering dibandingkan ayam ungkep
2. Membawa keju dibandingkan membawa susu cair
3. Membawa pocari sweat kemasan sachet dibandingkan pocari sweat botol
4. Membawa sambel dibanding bumbu-bumbu mentah
5. Membawa camilan tinggi kalori seperti kacang kupas, bengbeng, fitbar dll dibanding snack angin :v (etapi kalo ini sesuai selera deng, toh sama-sama ringan wkwkwk)
6. Membawa beras dibandingkan kentang (beras 1/2 kg bisa dibuat nasi yang lebih mengenyangkan dengan kentang 1 kg)
7. Membawa kurma dan atau kismis
8. Membawa abon
9. Membawa ransum TNI (ini lebih simpel lagi, tapi ya gitu wkwkwk)
10. Membawa sayuran yang 'ringan' misalnya buncis, dibandingkan kubis atau wortel
Ada tambahan??
Sementara itu sih yang menjadi catatan khusus dari pengalaman ute kemarin. Tapi perlengkapan dasar mendakinya tetap jangan dilupakan yaa
5. Perban Elastis
Oh ya, pas ute mendaki gunung Argopuro 28 Juni - 2 Juli 2018, ute sempat mengalami cidera lutut :v akibat kesalahan dalam teknik berjalan. Ute lebih banyak menggunakan kaki kanan alhasil sendi di lutut bagian kanan meradang. Sakit banget :(
Syukurnya, teman setim ute ada yang membawa perban elastis untuk membalut lutut ute. Dan violaaa.. setelah dibalut dengan perban tersebut, ute bisa berjalan sedikit lebih normal :v . Awalnya kek suster ngesot wkwkwkwkwk
Kiri ; perban elastis |
Gunung Argopuro tidak seperti gunung-gunung di Jawa Barat yang relatif rimbun dengan pepohonan. Sebaliknya, Argopuro sangat terik pada siang hari terlebih lagi ketika melewati sabana. Hal tersebut dapat menimbulkan efek sunburn. Untuk mengatasi efek sunburn pada kulit, kalian bisa mengaplikasikan sunblock sebelum melakukan pendakian dengan minimal spf 50++ .
Sumber : Female Daily |
Saat ini, konsep ultralight sedang menjadi topik hangat dimana para backpacker berusaha untuk memperkecil beban yang dibawa tanpa menghilangkan aspek safety. Umumnya, konsep ultralight di terapkan untuk gear yang digunakan oleh para backpacker. Padahal, makanan juga merupakan salah satu penyumbang beban terberat.
Nah berhubung Argopuro menuntut kita untut berjalan lebih jauh dari biasanya maka logistik yang dibawa pun sebisa mungkin dalam jumlah yang cukup dengan berat yang seminimal mungkin. Lalu bagaimana caranya? Yup, membawa logistik "ultralight" solusinya :v
1. Membawa dendeng kering dibandingkan ayam ungkep
2. Membawa keju dibandingkan membawa susu cair
3. Membawa pocari sweat kemasan sachet dibandingkan pocari sweat botol
4. Membawa sambel dibanding bumbu-bumbu mentah
5. Membawa camilan tinggi kalori seperti kacang kupas, bengbeng, fitbar dll dibanding snack angin :v (etapi kalo ini sesuai selera deng, toh sama-sama ringan wkwkwk)
6. Membawa beras dibandingkan kentang (beras 1/2 kg bisa dibuat nasi yang lebih mengenyangkan dengan kentang 1 kg)
7. Membawa kurma dan atau kismis
8. Membawa abon
9. Membawa ransum TNI (ini lebih simpel lagi, tapi ya gitu wkwkwk)
10. Membawa sayuran yang 'ringan' misalnya buncis, dibandingkan kubis atau wortel
Ada tambahan??
Sementara itu sih yang menjadi catatan khusus dari pengalaman ute kemarin. Tapi perlengkapan dasar mendakinya tetap jangan dilupakan yaa
ReplyDeleteIzin promo ya Admin^^
Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)