Ternyata hidup adalah sandiwara semesta.
Topeng tua yang pandai merangkai kata.
Wajah-wajah yang mengaku punya cinta.
Namun hanya kenal harta tahta.
Pidatomu layak Sang Pencipta.
Tujuanmu tebar pesona pada setiap wanita.
Bodoh waktuku tersita.
Kami makan bukan dari kau berkata-kata.
Nyatanya bukannya kami sejahtera, kau todong kami dengan senjata.
Di gedung besar itu kau tertawa bermain bersama wanita-wanita.
Kami di pinggiran sana meringkuk di dingin tanah yang rata.
Dengan kepala beralaskan bata.
Ini yang kau maksud "Rakyat Sama Rata"?
-20 Mei 2016-
(Poetry by Oyon)
No comments:
Post a Comment