Ketika pikiran sudah penat.
Aku mengingat tempat.
Yang selalu membuatku ingin tersesat.
Bukan tempat pelarian.
Juga bukan tempat penantian.
Hanya tempat pendakian.
Sebuah tempat yang sifatnya mirip seperti cermin.
Dalam versi suara.
Ketika ku teriakkan 'ha' maka yang kudengar 'ha'
Ketika ku teriakkan 'haha' maka yang kudengar 'haha'
Hahaha..!
Aku gembira karena masih bisa mendengar 'kamu'
Ketika ku teriakkan 'kamu'
Tapi ketika ku teriakkan 'kamu dan aku'
Aku sedih karena bukan 'kita' yang kudengar menurut telingaku
Aku sedih karena bukan 'kita' yang kudengar menurut telingaku
Jadinya gembira tapi sedih bukan?
*teruntuk satu nama yang sama yang selalu kusebut di tempat ini
No comments:
Post a Comment