PAHIT
Serasa dijejali dengan beberapa permasalahan sekaligus akhir-akhir ini.
Berulang kali mencoba untuk menasehati diri
Bahwa permasalahan ini untuk mendewasakan ku yang masih ciut nyali.
Tapi tetap tidak bisa dipungkiri aku iri hati.
Dengan orang yang aku anggap selalu berseri-seri
Padahal siapa yang tau juga ia sedang berkecil hati.
Oh manusia, selalu saja begitu
Tak pernah berhenti menggerutu
Padahal orang yang lebih pahit hidupnya tidak hanya satu
Atau harus dilemparin batu???
Sudahlah, menangis saja
Tak banyak pula kan yang bisa kau perbaiki selain mengeluarkan racun-racun di tubuh melalui air mata?
Siapa bilang itu sia-sia?
Para peneliti saja, bilang seperti itu faktanya
Pahit, pahit, rasanya pahit
Pahit itu baik, orang disebelahku berkata
Oh, tapi sungguh aku tidak percaya..
Obat untuk membasmi nyamuk pun pahit
Tapi tau-taunya bisa membunuh sel sel hidup hingga tak lagi berjiwa
Ah iya, aku hanya menduga soal rasanya
Jangan pikir aku akan mencobanya
Kamu tahu kenapa? karena aku masih punya sisa
Sisa umur yang harus ku optimalkan untuk membuat cerita
Cerita yang kelak akan menjadi catatan dengan varian rasa
Varian rasa yang tidak PAHIT saja
Jakarta, 6 Maret 2017
