Sunday, 12 March 2017
Buibu
Sesendok nasi masih memenuhi rongga mulutku. Oksigen seolah mencari celah untuk masuk ke saluran pernafasanku. Namun ibu tetap saja mengomel. hufh ibu-ibu..
Semua yang kukatakan tetap saja salah, jika memang begitu aku diam sajalah.
Toh selama ini, aku lebih banyak sendiri menjalani hidup.
Aku memilih jadi saksi dan seorang pembelajar dari kisahnya, mungkin.
Pembelajar untuk tidak seperti itu.
Dari pagi ini, aku mengambil makna. Bahwa setiap manusia berhak mengambil keputusannya masing-masing. Aku tidak akan lagi menyarankan apalagi keukeuh dengan pendapatku dalam menentukan jalan hidup seseorang, sekalipun itu ibuku. Karena nyatanya meskipun semua keputusan ada ditangan orang tersebut pada akhirnya akulah yang akan menjadi penyebabnya, penyebabnya gagal. Lain halnya apabila berhasil, aku hanya sebagai jelaga.
Halah, jelaga katamu.. !
Bukan jelaga, bukan.
Kau tetaplah mutiara di hati ibumu.
Hari ini kau ingat saja,
Hubunganmu dengan ibumu hanya sebatas ibu dan anak.
Tugasmu hanya menyanginya, bukan sebagai penasehat atau apapun.
Itu menurutku..yang selalu menggerutu dalam hati ketika buibu mengomel -_-"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
HATI-HATI MODUS PENIPUAN BURUNG BEO !
Kamis, 5/7/2019, ute kena tipu sama sekomplotan penipu dengan modus BURUNG BEO GAESS ! Perasaannya campur aduk gitu sih ya. Antara gak nya...
-
N geteng merupakan cara alternatif menuju ke suatu tempat dengan menggunakan lebih dari satu transportasi umum . Istilah ini tentu sudah t...
-
Jadi gini ceritanya....... Waktu kemarin tanggal 21 Juli 2018 ute punya tiket ke Bandung dengan jam keberangkatan pukul 20.00 s/d 23.14...
No comments:
Post a Comment