Wednesday 18 April 2018

Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng

Bulan Maret kemarin, ute sama sekali gk pergi kemana-mana. Padahal resolusi tahun 2018 ini, minimal satu kali dalam sebulan harus piknik, hahaha. Maka untuk mengganti piknik di bulan Maret, ute kejar di bulan April aja ya.. BTW ada gk sih yang resolusinya kaya gini >,<
Sebetulnya, jadwal ute nanjak di bulan April udah ada di akhir bulan yaitu tanggal 28-29. Tapi ternyata ada ajakan nanjak ke gunung Prau. Wiiw menarik nih kayanya (dalam hati).. akhirnya di tengah huru-hara di kantor, ute kabuuuuur  jangan ditiru ya gengs
Dengan berbekal surat izin setengah hari, ute segera bergegas menuju kosan untuk mempersiapkan segala perlengkapan. Ute berangkat bersama 5 orang yang lain. Kali ini, ute sudah mengenal mereka semua (ada bang Luken, Kak Imam, Abi, Bang Ade, dan Bang Chaunk), kecuali nanti ada tambahan 4 orang yang akan menyusul dari Tegal. 

Transportasi
Untuk menuju gunung Prau, terdapat beberapa jalur pendakian. Patak Banteng salah satunya. Untuk menuju Basecamp gunung Prau, terbilang simpel kok. Ute share pengalaman ute ya. FYI ute berangkat dari stasiun Jakarta Kota.

Berikut rincian jenis moda dan biaya:
Stasiun Jakarta Kota - Stasiun Tanjung Barat (3000 - pake KRL) -+ 50 menit
Stasiun Tanjung Barat - Terminal Lebak Bulus (12.000 - pake Gojek) -+ 30 menit
Terminal Lebak Bulus - Terminal Wonosobo (100.000 - Bis Sinar Jaya) -+ 12 jam
Terminal Wonosobo - Basecamp Patak Banteng (20.000 - ELF Lokal) -+ 45 menit

Total biaya sekali jalan: 135.000

Oh iya, intinya dimanapun kalian berada, tujuannya adalah ke Wonosobo ya. Jika sudah berada di daerah sana, udah banyak kok elf atau mini bis yang melintas basecamp. Dan bagi yang belum beli logistik (semacam sayuran, bumbu dan lauk pauk), kalian bisa bilang ke pak supirnya, untuk "stop" dulu di pasar sebelum sampai basecamp. Di dekat basecamp juga ada Indomart sih. Selain itu juga banyak penyewaan peralatan pendakian. Tapi better mempersiapkan dari awal aja ya gengs. Selain hemat juga takutnya rentalan tiba-tiba tutup semua atau kosong. Harus well prepare, oke oke !

Pos Pendakian Patak Banteng

Jalur Pendakian

Harga simaksi Rp. 11.000 (update 14 April 2018). Untuk menuju puncak Gunung Prau via Patak Banteng, kalian cukup melewati tiga pos yaitu pos 1 Sikut Dewo, pos 2 Canggal Malangan dan Pos 3 Cacingan. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 3-4 jam tergantung kecepatan nanjaknya. Pas kemarin, ute kesana sih sekitar 3 jam lebih sampainya. Itu aja ute udah istirahat beberapa kali, wkwkwk. Untuk trek nya, sudah cukup jelas kok. Cukup rindang juga, banyak pohon cemara nya hihihi. Saran ya, untuk yang mau mendaki gunung manapun, harus ada latihan fisik minimal seminggu sebelumnya misal dengan jogging. Supaya gak ngos-ngosan kek ute wkwkwkwk.

"Kiri, kanan.. kulihat saja banyak pohon cemaraa aaaa"

 Jalur pendakian via Patak Banteng




Jalur pendakian menuju Pos 1 Sikut Dewo


Pos 1 Sikut Dewo
Dari pos registrasi menuju pos 1 Sikut Dewo itu cukup bikin ngos-ngosan gengs. Selanjutnya sekitar 15 menit dari Pos 1, ada warung tempat istirahat. Beuh mantap pokoknya. Termasuk murah-murah lagi, ada semangka, jeruk duarebuan, ada gorengan serebuan, ada indomie, nasi ayam, es nutrisari dkk, termasuk toilet dan mushola juga ada. Selepel rest area deuh.
Trek selanjutnya terus menanjak namun dengan pemandangan yang sangat menakjubkan masyaAllah. Sampai di Pos 3 Cacingan, jalur sudah semakin kecil dan berkelok. Mungkin ini sebabnya dinamakan Pos Cacingan wkwkwk anabel yess...Di pos Cacingan ini, ute udah menjelma jadi keong sungguhan hahaha.. lelet beut jalannya.. alhasil, keril ute dibawain sampai puncak hahaha..
Pemandangan di jalur Cacingan
Saran ya: Gunung Prau termasuk gunung yang sangat ramai, jadi pilih spot untuk mendirikan tenda jangan yang dekat dengan tugu puncak. Kemarin sih ute, pasang tenda di bukit yang tengah, jadi eksklusif gitu cuma ada 3-5 tenda. Udah gitu, depanan banget sama Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Kembang (view yang ada di AMDK AQ*A). Dengan catatan, hari cerah yaa hehehe.
Tuhkan banyak banget tendanyaaa.. (btw jangan fokus ke ute yaa wkwkwk)
Di puncak prau ini banyak sekali bukit-bukit teletubbies gitu. Banyak sekali tenda di setiap bukitnya..Masa baru kali ini, di gunung sampai sorak-sarakan karena banyak yang kecewa tidak bisa melihat golden sunrise gegara kabut melanda hahahaha.. seperti biasa sih, kita ngopi-ngopi cantik, masak puding coklat, bikin asinan carica plus mangga dan nanas, beuh mantap! dan tidak lupaa kami juga mengabadikan momen! ini beberapa dokumentasinya:










Waktu yang dibutuhkan untuk turun, berkali-kali lebih cepat dibandingkan ketika mendakinya. Kemarin tercatat waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke Warung Rest Area . Tapi harus jago nyalip sih, soalnya jalurnya padat merayap wkwkwkwk. 

Oleh-Oleh Carica

Untuk teman-teman yang mau membeli oleh-oleh khas, kalian bisa membeli manisan carica, atau pepaya gunung khas Dieng. Saran ute, belinya di warung atas belakang pos registrasi. Harganya lebih murah gitu deh dibanding warung yang dekat dengan jalan raya. Per box nya (isi 6 cup) dijual dengan kisaran harga 10.000 - 20.000 rupiah. Ada yang original, ada juga yang isi rasa-rasa seperti mix cabe dieng dan buah bit. Hmm yummy.. seger aslinya! Kalian juga bisa buat asinan carica. Ute share resepnya ya:

Spicy Carica Coctail with Manggo Pineapple

Bahan:
4 cup manisan carica
1 buah mangga
1 buah nanas
3 buah cabe rawit (atau sesuai selera)
Garam secukupnya

Cara membuat:
1. Tuang manisan carica ke dalam wadah 
2. Iris mangga dan nanas lalu campur dengan manisan carica
3. Tambahkan garam dan cabe rawit lalu koreksi rasa
4. Spicy Carica Coctail with Manggo Pineaple siap disajikan (keminggris namanya, biar jadi mahal wkwkwk)

Resep diatas bisa banget dicoba tuh, segeer beut.. hmm.. dicukupkan dulu ya ! see you on next trip ..!
Love u all !

Thursday 5 April 2018

Lagu Endah N Rhesa - Soundtrack Film Teman Tapi Menikah

Aku cukup lama, memujamu
Tapi kini kau pergi meninggalkanku
Dan aku tak ingin jatuh dalam liang kesedihan yang tak henti..

Diantara kalian ada yang sudah menonton film #temantapimenikah? Menurut ute sih filmnya cukup bagus. Cerita yang sepertinya sederhana tapi ute cukup yakin sih, dalam kehidupan nyatanya tidak akan pernah sesederhana itu. Seorang sahabat yang memendam perasaannya selama hampir 12 tahun! Wuah tidak pernah terbayangkan betapa beratnya untuk menyembunyikan perasaan itu boi.. xixixi beda tipis sih sama ute yang hampir sewindu #eh malah curhat. Wkwkwk... 
Agak tergelitik sih pas Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion "memamerkan" foto-foto berdua  dalam pernikahan mereka. Katanya, bisa hemat foto prewedding xixixi... (lalu ute sibuk ngubek foto :P). Manis banget ya, kalau hal itu benar-benar terjadi. 
Ada yang tau kalimat pembuka dalam postingan ute kali ini? itu bukan puisi sih boi , itu salah satu lagu yang ada dalam film #temantapimenikah. Cuma lewat sebentar sih, tapi ute tau dari suara penyanyinya itu adalah Endah N Rhesa. Tapi sayangnya, ute lupa liriknya hahaha.. Berhari-hari ngubek google dengan berbagai keyword . Soundtrack #temantapimenikah, lagu di film #temantapimenikah, lagu Endah N Rhesa di film #temantapimenikah; lagu Endah N Rhesa.. fyuuh tidak ada satupun yang membahas lagu yang ute cari. 
Ternyata setelah ute ngubek lagu Endah N Rhesa di youtube, tiba-tiba ada lagu yang "recommended for you"  yaitu Melupakanmu by Endah N Rhesa. Klik lalu ute kembali merasa jatuh cinta dengan lagu ini. Ah kenapa sih keren banget. Antara musik, lirik, dan cara menyanyikannya bener-bener melebur dan punya nyawa. Cuss deh dengerin lagunya... pake headset sebelum tidur. Dengan catatan punya "seseorang" yang kalian suka tapi dia tidak tahu........#dalem yak xoxo

Ute sambungkan dengan linknya aja ya, biar kalian tau ada lagu yang sekeren itu 

Monday 2 April 2018

Hukum Pertama Manusia ; Elevasi Selalu Bangkit Kembali - Sirkus Pohon By Andrea Hirata

Hukum pertama bumi; gravitasi --> selalu menjatuhkan!
Hukum pertama manusia; elevasi ---> selalu bangkit kembali!

Sumber: sirkuspohon.com
Jika ditanya siapa penulis favoritmu? Maka ute akan gamblang menjawab Andrea Hirata. Di tahun 2017 lalu, beliau mengeluarkan karyanya yang ke-10 dengan judul Sirkus Pohon. Well, ute sedikit terlambat untuk membaca karya sang idola. Hmm tapi daripada tidak sama sekali kan boi ? wkwkwk
Sebelumnya, ute membaca review dari beberapa pembaca buku ini. Banyak yang memuji tetapi ada juga yang sedikit mengkritik novel ini. Hmm jujur sih, kritikan mengenai karya bang andrea tidak pernah sedikitpun membuat ute ragu untuk membaca karyanya. Ciaaat hahaha
Kembali lagi ke novel Sirkus Pohon. Seperti 9 novel bang andrea yg lain, Sirkus Pohon bercerita tidak jauh dari tanah kelahirannya, Belitong. Dengan gaya bahasa melayu, kalian pasti akan terbawa suasana khas novel bang andrea. Setiap karakter yang ada di novel ini selalu berhasil "diperkenalkan" dengan baik, Seperti Hob, Taripol, Jamot, Azizah, Suruhudin, Tara, Tegar, Gastori, Abdul Rapi, dan tokoh yang lain. Masing-masing karakter digambarkan secara jelas sehingga selalu berhasil membuat ute melambungkan imajinasi dengan wajah masing-masing tokoh di novel bang Andrea. Ah Salut deh.
Mengenai kisahnya, jangan ditanyakan lagi bercerita tentang apa. Dari judulnya, novel Sirkus Pohon tidak jauh dari kisah yang berputar dalam tema "sirkus". Mengajak pembaca untuk selalu menghargai apapun pekerjaan seseorang melalui peran tokoh Hob yang berprofesi sebagai badut sirkus, kemudian ayah Hob yang seorang pedagang asongan, ataupun si "Gagang Pintu" yang tidak lain adik ipar Hob sebagai instalatur listrik.  Woahhh Ute selalu kagum dengan cara bang andrea menyelipkan pesan.
Lalu di balik semua kisah ini, tertarik benang merah yaitu Pohon Delima. Hah pohon delima? bagaimana bisa? kikikiki.. gegara pohon delima saja, Hob sampai diringkus polisi. Dinda, kekasih Hob juga terimbas kesialan pohon delima itu. Menuju hari pernikahannya dengan Hob tiba-tiba dia kehilangan ingatannya. Disebut-sebut oleh seorang dukun kampung bahwa semua ini ada sangkut pautnya dengan pohon delima di depan rumah Hob.
Namun dibalik kesialan yang dituduhkan oleh dukun kampung itu, pohon delima menjadi tempat bertemunya Intan dan Berlian. Sepasang burung Kutilang yang menyurutkan niat Hob untuk mencabut pohon delima itu. Gegara pohon delima juga, usaha sirkus keliling Blasia , tempat Hob menemukan pekerjaan tetapnya kembali bangkit dari nasib sial karena ditutup oleh Gastori si rentenir.
Penasaran bagaimana ceritanya? Silakan dibaca sampai tuntas ojeh boi

HATI-HATI MODUS PENIPUAN BURUNG BEO !

 Kamis, 5/7/2019, ute kena tipu sama sekomplotan penipu dengan modus BURUNG BEO GAESS ! Perasaannya campur aduk gitu sih ya. Antara gak nya...