Tuesday 12 September 2017

Kemping Ceria di Suaka Elang Loji - Bogor

Tepatnya tanggal 19 Agustus 2017 lalu, ute dan tim berkunjung ke Suaka Elang, Loji. Kami bermaksud untuk melepas penat dengan melakukan kemping ceria atau yang biasa kami sebut kemcer. Berbeda dengan aktivitas mendaki yang begitu banyak menguras tenaga, kemcer hanya sebatas aktivitas outdoor untuk sekedar menikmati makanan dan menikmati malam di alam bebas.
Awalnya kami memilih untuk kemcer di gunung Pancar. Namun ada informasi bahwa HTM gn. Pancar relative mahal bila dibandingkan dengan camping ground lain seperti Suaka Elang. Akhirnya dengan pertimbangan biaya, kami memilih Suaka Elang.
Suaka Elang, Loji merupakan salah satu tempat kemping favorit yang berada di Bogor. Lebih tepatnya sih ada di daerah Cijeruk. Lokasi kemping tersebut bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum yang melewati jalan raya Sukabumi dan berhenti di pertigaan Cijeruk. Dilanjutkan dengan ojek. Ute yakin sih ojek disana sudah mengenal objek wisata tersebut. Atau lebih enak lagi jika kalian menggunakan sepeda motor. Untuk mobil kurang disarankan karena jalan cukup terjal dan hanya bisa parkir samapi di sekolahan yang terdekat dengan lokasi sehingga kalian masih harus berjalan sekitar 1.5 km lagi menuju lokasi Suaka Elang Loji
Oh iya, ute berangkat kesana bersama teman ute Sofyan dan Mas Miko. Dari rombongan, kami merupakan orang terakhir yanng tiba di lokasi. Karena kami bertiga baru selesai pulang kerja jam 16.00. Posisi ute dari Jakarta Utara sedangkan Sofyan dan Mas Miko ada di daerah Pondok Cina sehingga ute memutuskan untuk menemui mereka di Pondok Cina. Waktu itu sekitar pukul 17.03 ute bertemu dengan mereka di Pondok Cina dan segera melanjutkan perjalanan. Dengan mengandalkan aplikasi Waze kami menuju lokasi camp. Alhamdulillah, sekitar 2.5 jam akhirnya kami tiba di lokasi. Sebagai informasi, untuk parkir inap per motor dikenai 30.000 rupiah dan harga tiket untuk masuk ke kawasan Suaka Elang adalah 20.000 rupiah.
Saat itu, di lokasi sudah ada Kak Cecil, Mamas, Bang Luken, Opik, Bang Caung, Bang Noey dan Bang Imam yang menyambut Ute, Sofyan dan Mas Miko dengan senter kelap-kelip dari kejauhan sebagai tanda lokasi tenda. Gokil emang >,< serasa jadi selebriti sesaat dengan penyambutan yang begitu meriah.
Seperti biasa, setelah akhirnya kami berkumpul maka dimulailah percakapan yang tidak ada temanya tapi sangat mengasyikkan. Hahahaha.. dimulai dari ngeledekin Bang Caung yang ceritanya baru saja menikah. Lalu ada Bang Noey dengan logat tegalnya yang kental. Sekali saja dia bicara maka semua tertawa. Di tengah-tengah pembicaraan, kami memulai aktivitas memasak dengan menyeduh kopi dan wedang jahe. Kali ini kami tidak mengkhawatirkan akan ketersediaan air. Karena tidak jauh dari lokasi camp terdapat sumber air yang melimpah juga fasilitas MCK yang bersih dan cukup banyak (kalau tidak salah menghitung, ada 7 toilet).
Makanan yang kami bawa pun termasuk kategori kelas berat. Bagaimana tidak, satu buah melon besar, Mangga, satu sisir pisang kepok, bahkan singkong pun kami bawa. Tentu, bahan makanan utama kami ikut memeriahkan acara kemcer kali ini. Beras, bumbu dapur, telur, sosis, tempe, kecap, tepung terigu, kangkung, labu siam, gula merah, gula putih, sampai bumbu gulai pun ada -.-
Tenda yang kami bawa pun sangat melebihi kapasitas. Dari 10 orang yang ikut kemcer, tersedia 4 tenda.. kalo dibagi jadi 2.5 person per tenda wkwkwkwk. Tidak tidak.. tepatnya 2 orang per tenda karena ute dan kak cecil memilih tidur di luar tenda. HAMMOCKAN CUUUY!
ute sedang hammockan :p
Malam semakin larut, embun mulai turun. Hawa dingin mulai menggerayangi setiap tenda. Jangan ditanya yang hammockan -.- dingiiin gils tapi seru. Sesekali ute terbangun dan melihat ke langit. Duh inisih menentramkan jiwaa >.<

Pagi menyapa kami dengan sempurna. Seperti biasa setelah terbangun kami memulai aktivitas kami dengan bermalas-malasan wkwkwk... Untung saja ada kak cecil yang selalu mengingatkan kami dengan waktu. Karena menurut rencana, kami akan menuju air terjun cibadak yang tidak jauh dari lokasi camp.

Singkat cerita, setelah sarapan dan leye-leye kami berangkat menuju air terjun (kecuali kak cecil yang memilih jaga kandang karena dia sudah pernah mengunjungi air terjun tersebut). Waktu itu sekitar pukul 10.00 WIB. Jalanan menuju air terjun terus menanjak. Namun jalurnya termasuk sangat jelas karena sudah disusun dengan batuan. Di setiap 100 meter terdapat tanda HM (hektometer). Tepatnya 10 HM yang harus kita lalui (sekitar 1 KM). Setelah 30 menit kami berjalan menanjak, akhirnya tiba juga di air terjun. Hmm sejuuk sekali......... Air terjun cibadak tidak terlalu besar. Namun hati-hati juga ya kawan, ada bagian yang cukup dalam juga (-+ 3 meter).

Hari mulai siang, awan juga mulai mendung sehingga kami bergegas pulang. Setibanya di lokasi camp, kami bersiap-siap untuk pulang. Tidak lupa, indomie rebus menjadi penutup makan kami. Hmm nikmatnya ^^

Oh ya, lain kali, kemcer bareng yu? 


HATI-HATI MODUS PENIPUAN BURUNG BEO !

 Kamis, 5/7/2019, ute kena tipu sama sekomplotan penipu dengan modus BURUNG BEO GAESS ! Perasaannya campur aduk gitu sih ya. Antara gak nya...